Halaman

Minggu, 14 Oktober 2012

Makalah status dan peranan


Tugas individu
Mata Kuliah ; status dan peranan



Status dan peranan










RAFIUDDIN
086614063





JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
1.Arti Definisi / Pengertian Status Sosial :

            Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
            Raplinton, kedudukan dan peranan, merupakan unsure-unsur baku dalam sistim stratifikasi sosial juga mempunyai arti penting bagi sistim sosial masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa sistim sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu dengan masyarakatnya.
Arti Definisi / Pengertian Kelas Sosial :
            Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.

Arti Definisi / Pengertian Stratifikasi Sosial :

            Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan tersebut.

Arti Definisi / Pengertian Diferensiasi Sosial :

            Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu, katolik dan kristen protestan.

            Menurut tinjauan sosiologi,seorang individu dikatakan memiliki arti ketika ia selalu mengadakan kontak dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang dinamis.Dalam sosiologi,untuk mengukur derajat hubungan seseorang dengan orang lain digunakan sosiometri yaitu suatu metode dalam psikologi untuk menganalisis hubungan interpersonal yang berkaitan dengan emosi dalam kelompok.
·         STATUS DAN PERANAN INDIVIDU DALAM INTERAKSI SOSIAL
            Status dan peranan merupakan unsur-unsur dalam struktur sosial yang mempunyai arti penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu dalam masyarakat.
            Secara empiris, perbedaan status mempengaruhi cara bersikap seseorang dalam berinteraksi sosial. Orang yang menduduki status tinggi mempunyai sikap berbeda dengan orang yang statusnya rendah. Contohnya, cara bersikap dan cara berbicara seorang pemilik perusahaan tentu berbeda dengan seorang karyawan rendah. Status seseoarang menentukan perannya dan peran seseorang menentukan apa yang diperbuat (perilaku).

STATUS SOSIAL (KEDUDUKAN)
            Status sosial atau kedudukan merupakan posisi seseorang secara umum dimasyarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Posisi seseorang menyangkut lingkungan pergaulan, prestige, hak-hak, dan kewajibannya. Secara abstrak, status/kedudukan berarti tempat seseorang dalam satu pola tertentu. Bahkan seseorang bisa mempunyai beberapa status/kedudukan karena memiliki beberapa pola kehidupan. Contohnya, Pak Joko mempunyai kedudukan sebagai kepala sekolah, pak RT, anggota majelis pengajian, dan ayah dari anak-anaknya.
           
A. KEDUDUKAN (STATUS)
            Soerjono soekanto, kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok di dalam kelompok yang lebih besar. Menurut kamus sosiologi status diartikan sebagai :
1.      Pososi dalam suatu hierarki
2. Suatu wadah hak dan kewajiban
3. Aspek statis dari peranan
4. Prestise yang dikaitkan dengan suatu posisi
5. Jumlah peranan ideal dari seseorang.

            Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya maka status objetif ini agak stabil.
Dari segi subjektif status yang dimiliki seseorang merupakan hasil penilaian orang lain terhadap diri seseorang dengan siapa dia berhubungan. Jadi status seseorang akan berubah jika penilaian yang dilakukan penilaian terhadap orang tersebut juga berubah menurut situasi, kondisi, tempat dan waktu.
 
Menurut Talcott Parson dari segi subjektif penilaian status menjadi lima criteria, yaitu :
1. Kelahiran
2. Mutu pribadi
3. Prestasi
4. Pemilikan
5. Otoritas
Pada kenyataannya kelima sumber status diatas tidak selalu konsisten untuk penilaian seseorang dan peranan yang dimiliki orang dalam masyarakatnya ditentukan situasi kelompok, seperti contoh ibu Ani situasi dirumah dan disekolah yang membedakan perannya..
            Pendapat F. Jnaniecki bahwa situasi dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi subjektif maupun segi objektif.

Subjektif → Penilaian pribadi, sesuai interpretasi dan konsep pribadi
Situasi

Objektif → Penilaian oleh masyarakat yang ditentukan oleh kebudayaannya
Di masyarakat dikenal tiga macam kedudukan, yaitu :
a.       Ascribed-Status yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan
b.       Archieved- Status adalah kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersikap terbuka bagi individu dalam mengejar serta mencapai tujuannya.
c.       Asssigned-Status merupakan kedudukan yang diberikan kepada seseorang yang berjasa.

            Dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan kedudukan seseorang dapat dilihat dari cirri-ciri yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan dalam sosiologi dinamakan sebagai status-simbol antara lain :
1.      Cara berpakaian
2. Paergaulan
3. Cara-cara mengisi waktu senggang
      4. Memilih tempat tinggal
Menurut Ralph Linton, ada tiga macam cara memperoleh status, yaitu :
1.      Ascribed status, merupakan ststus seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut bisa diperoleh sejak lahir. Contoh, anak yang lahir dari keluarga bangsawan dengan sendirinya langsung memperoleh status bangsawan.
2.      Achieved status, merupakan status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini diperoleh atas dasar kemampuan individu dalam mencapai tujuan-tujuannya. Status ini bersifat terbuka bagi siapa saja. Contoh, setiap orang bisa menjadi pengusaha sukses asalkan mempunyai kemampuan untuk mencapainya.
3.      Assigned status, merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Assigned status mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status, suatu kelompok atau golongan memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa. Status ini diberikan karena orang tersebut telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contohnya, gelar pahlawan, siswa teladan, penghargaan kalpataru dan pemberian jasa lainnya.

            Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya maka status objetif ini agak stabil.
Dari segi subjektif status yang dimiliki seseorang merupakan hasil penilaian orang lain terhadap diri seseorang dengan siapa dia berhubungan. Jadi status seseorang akan berubah jika penilaian yang dilakukan penilaian terhadap orang tersebut juga berubah menurut situasi, kondisi, tempat dan waktu.

1.Arti Definisi / Pengertian peranan sosial :
Peranan sosial merupakan aspek yang timbul dari status/kedudukan. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat dipisahkan karena peranan selalu melekat sesuai dengan status yang diembannya.

            Dalam kehidupan sehari-hari, peranan menjadi penting karena berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya dengan perilaku orang disekitarnya.

            Jika seseorang dalam waktu bersamaan mempunyai status yang harus dipilih sehingga mengakibatkan konflik status, maka dalam peranan pun demikian. Konfilk peranan adalah suatu peranan yang harus dilakukan seseorang dalam waktu bersamaan, dalam hal ini peranan-peranan yang terdapat dalam satu status. Contoh, Pak Lurah sedang menghadiri rapat penting dengan perangkat desa, pada waktu bersamaan di ujung desa ada konflik antar warga. Saat itu terjadi konflik peranan yang dialami pak lurah, apakah ia melanjutkan rapat penting tersebut ataukah melerai warga yang bertikai.
B PERANAN (ROLE)
            Peranan sosial
            Peranan(role) yaitu perbuatan, perilaku yang ditampilkan. Peranan sosial adalah perbuatan; perilaku yang ditampilkan seseorang sehubungan dengan statusnya.
Peranan sosial merupakan aspek yang timbul dari status/kedudukan.
            Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat dipisahkan karena peranan selalu melekat sesuai dengan status yang diembannya.

            Dalam kehidupan sehari-hari, peranan menjadi penting karena berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya dengan perilaku orang disekitarnya.

            Jika seseorang dalam waktu bersamaan mempunyai status yang harus dipilih sehingga mengakibatkan konflik status, maka dalam peranan pun demikian. Konfilk peranan adalah suatu peranan yang harus dilakukan seseorang dalam waktu bersamaan, dalam hal ini peranan-peranan yang terdapat dalam satu status. Contoh, Pak Lurah sedang menghadiri rapat penting dengan perangkat desa, pada waktu bersamaan di ujung desa ada konflik antar warga. Saat itu terjadi konflik peranan yang dialami pak lurah, apakah ia melanjutkan rapat penting tersebut ataukah melerai warga yang bertikai.

Peranan sosial dapat berupa:
  • Kesesuaian peranan; yaitu bila perilaku yang ditampilkan sesuai dengan harapan masyarakat sehubungan dengan status sosial. Contoh: seorang polisi yang menjaga keamanan.
  • Kegagalan peranan; yaitu apabila perilaku yang ditampilkan bertentangan dengan harapan masyarakat sehubungan dengan status sosialnya. Contoh: Kang Hae Na yang malas-malasan, dan tidak peduli dengan perusahaannya.
  • Kesenjangan peranan; yaitu apabila perilaku yang ditampilkan tidak sesuai dengan keahlian. Contoh: dokter hewan yang mengoperasi manusia.
  • Konflik peranan;  yaitu apabila perilaku yang ditampilkan bertentangan dengan harapan masyarakat sehubungan dengan statusnya. Contoh: seorang polisi yang harus menangkap istrinya yang bermain judi.

Peranan sosial sebagai wujud interaksi sosial
            Proses sosial yang asosiatif yaitu proses yang mengarah pada persatuan. Bentuk-bentuk proses sosial yang asosiatif, antara lain:
  1. Kerja sama: merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau beberapa dengan tujuan bersama. Kerja sama dapat dibagi atas:
    • Bargaining merupakan pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organiasi atau lebih.
    • Co-optation merupakan suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
    • Coalition merupakan kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
    • Joint Venture merupakan kerjasama antara dua perusahaan atau lebih mengenai suatu proyek.
  2. Akomodasi : yaitu untuk menunjukkan pada suatu keadaan proses kerjasama. Tujuan akomodasi:
    • Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham
    • Menghasilkan sintesis untuk menghasilkan pola yang lain
    • Mencegah meledaknya suatu pertentangan
    • Memungkinkan terjadinya kerjasama
    • Untuk mengusahakan peleburan di masyarakat
Bentuk-bentuk akomodasi:
  • Koersi yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun psikologis.
  • Kompromi yaitu bentuk akomodasi dimana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntunannya agar tercapai suatu penyelesaian.
  • Arbitrasi yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga, sebab pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Pihak ketiga dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan berwenang. Contoh: masalah antara karyawan dan perusahaan tentang gaji diatasi dengan meminta bantuan pemerintah yang kemudian menetapkah upah minimum.
  • Mediasi yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga sebagai penasihat yang mengusahakan jalan damai, tapi tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah.
  • Konsiliasi yaitu cara untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Contoh: mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek untuk saling mengungkapkan keinginan dan mencapai kesepakatan.
  • Toleransi yaitu bentuk akomodasi yang terjadinya tanpa persetujuan yang sifatnya formal. Timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisihan. Contoh: pada bulan puasa, umat yang tidak berpuasa tidak makan sembarangan.
  • Stalemate yaitu pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang hingga pada akhirnya pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu. Contoh: ketegangan korea Utara dan korea Selata dibidang senjata nuklir.
  • Ajudikasi yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan.
  • Segregas yaitu masing-msaing pihak memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.
  • Eliminasi yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah.
  • Subjugasi atau dominasi yaitu pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lain menaatinya.
  • Keputusan mayoritas yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
  • Minority consent yaitu golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
  • Konversi yaitu penyelesaian konflik dimana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
  • Gencatan senjata yaitu penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.

            Ada 3 aspek dari peran yakni peran menyalurkan tindakan seseorang ; ada hubungan antara nilai-nilai dan peran dan ketiga menunjukkan bahwa pelaksanaan peran dipelajari dan dalam beberapa hal menjadi bagian dari kepribadian.
            Proses belajar memainkan suatu peran dimulai sejak awal sekali. Pengambilan peran merupakan salah satu proses penting dalam pembentukan kepribadian dewasa.


C. TUJUAN PERAN
            Empat katagori utama dari tujuan yang digeneralisasikan sebagai atau seluruhnya disediakan oleh peran yang diharapkan dimainkan orang dan berfungsi sebagai penarik orang kepada peran ini.
1. Tujuan instrumental adalah dengan memainkan suatu peran untuk mencapai tujuan lain.
2. Penghargaan. Penghargaan ini dimaksudkan dengan suatu perasaan dihormati , «terpandang », dinilai oleh orang lain sebagai yang penting.
3. Rasa aman. Tujuan yang digeneralisasikan ketiga adalah rasa aman secara ekonomi, sosial dan psikologis.
4. Respon ialah kesempatan yang diberikan peran-peran tertentu untuk membentuk hubungan sosial yang memuaskan, menyenangkan dari orang-orang yang penting baginya.
            Setiap pekerjaan mempunyai penghargaan yang tidak sama dalam masyarakat. Penghargaan terhadap pekerjaan menpunyai hubungan dengan keberadaan kelas-kelas sosial yang terdapat dalam masyarakat.


Kesimpulan
            Menurut tijauan sosiaologi,seorang individu dikatakan memiliki arti ketika ia selalu mengadakan kontak dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang dinamis.Dalam sosiologi,untuk mengukur derajat hubungan seseorang dengan orang lain digunakan sosiometri yaitu suatu metode dalam psikologi untuk menganalisis hubungan interpersonal yang berkaitan dengan emosi dalam kelompok.Melalui metode sosiometri dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut:
               Semakin seseorang bergaul dengan orang lain maka ia memiliki hubungan yang baik dan sebaliknya, semakin sedikit seseorang bergaul maka ia tidak memiliki perrgaulan yang baik.Adapun orang yang tidak pernah mau bergaul atau melakukan kontak dengan orang lain maka ia akan terasing daari pergaulan atau terisolir.Bisa dikatakan sering tidaknya seseorang melakukan kontak atau bergaul dengan orang lain disebut frekuensi dalam bergaul.
           Intim tidaknya seseorang dalam bergaul dapat mencerminkan intensitas pergaulannya.Semakin jarang seseorang dengsn temannya, maka semakintidak intim ia dengan temannya.Sebaliknya semakin sering orang bergaul dengan temanya maka ia semakin intim.Untuk menyebut banyak sedikitnya teman bergaul seseorang dalam masyarakat dinamakan popularitas dan seseorang yang memiliki banyak teman berarti ia memilliki hubungan sosial yang baik.
            Dalam interaksi yang dilakukan seseorang akan memilih ataupun menolak seseorang untuk menjadi teman.Tindakan memilih ini dinamakan “tindakan pemilihan”.
            Status dan peran menentukan apa yang Diperlukan bagi masyarakat, serta Kesepakatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya. Semakin banyak status dan peranan seseorang. Semakin Beragam pula interaksinya dengan orang lain. Jadi interaksi social seseorang akan tergantung pada status dan perananya dalam masyarakat.
            Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau satatus, peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanankan hak dan kewajiban sesuai dengan status dan peranan tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peranan tanpa status dan tidak ada status peranan.


Daftar pustaka
”google”
www. Sosioblog.com
www, rafiphiyu. Blogspot.com

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar