Tugas individu
Mata Kuliah ; status dan peranan
Status dan peranan
RAFIUDDIN
086614063
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
1.Arti Definisi / Pengertian Status
Sosial :Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
Raplinton,
kedudukan dan peranan, merupakan unsure-unsur baku dalam sistim stratifikasi
sosial juga mempunyai arti penting bagi sistim sosial masyarakat. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa sistim sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal
balik antar individu dengan masyarakatnya.
Arti Definisi /
Pengertian Kelas Sosial :
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi
(menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi
pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman
sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.
Arti
Definisi / Pengertian Stratifikasi Sosial :
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan tersebut.
Arti
Definisi / Pengertian Diferensiasi Sosial :
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu, katolik dan kristen protestan.
Menurut tinjauan
sosiologi,seorang individu dikatakan memiliki arti ketika ia selalu mengadakan
kontak dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang dinamis.Dalam
sosiologi,untuk mengukur derajat hubungan seseorang dengan orang lain digunakan
sosiometri yaitu suatu metode dalam psikologi untuk menganalisis
hubungan interpersonal yang berkaitan dengan emosi dalam kelompok.
·
STATUS
DAN PERANAN INDIVIDU DALAM INTERAKSI SOSIAL
Status dan peranan merupakan
unsur-unsur dalam struktur sosial yang mempunyai arti penting bagi sistem
sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik
antar individu dalam masyarakat.
Secara empiris, perbedaan status
mempengaruhi cara bersikap seseorang dalam berinteraksi sosial. Orang yang
menduduki status tinggi mempunyai sikap berbeda dengan orang yang statusnya
rendah. Contohnya, cara bersikap dan cara berbicara seorang pemilik perusahaan
tentu berbeda dengan seorang karyawan rendah. Status seseoarang menentukan
perannya dan peran seseorang menentukan apa yang diperbuat (perilaku).
STATUS SOSIAL (KEDUDUKAN)
Status sosial atau kedudukan
merupakan posisi seseorang secara umum dimasyarakat dalam hubungannya dengan
orang lain. Posisi seseorang menyangkut lingkungan pergaulan, prestige,
hak-hak, dan kewajibannya. Secara abstrak, status/kedudukan berarti tempat
seseorang dalam satu pola tertentu. Bahkan seseorang bisa mempunyai beberapa status/kedudukan
karena memiliki beberapa pola kehidupan. Contohnya, Pak Joko mempunyai
kedudukan sebagai kepala sekolah, pak RT, anggota majelis pengajian, dan ayah
dari anak-anaknya.
A. KEDUDUKAN (STATUS)
Soerjono soekanto, kedudukan
diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial,
sehubungan dengan kelompok-kelompok di dalam kelompok yang lebih besar. Menurut
kamus sosiologi status diartikan sebagai :
1. Pososi
dalam suatu hierarki
2.
Suatu wadah hak dan kewajiban
3.
Aspek statis dari peranan
4.
Prestise yang dikaitkan dengan suatu posisi
5.
Jumlah peranan ideal dari seseorang.
Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya maka status objetif ini agak stabil.
Dari segi subjektif status yang
dimiliki seseorang merupakan hasil penilaian orang lain terhadap diri seseorang
dengan siapa dia berhubungan. Jadi status seseorang akan berubah jika penilaian
yang dilakukan penilaian terhadap orang tersebut juga berubah menurut situasi,
kondisi, tempat dan waktu.
Menurut Talcott Parson dari segi subjektif penilaian status menjadi lima criteria, yaitu :
1. Kelahiran
2. Mutu pribadi
3. Prestasi
4. Pemilikan
5. Otoritas
Pada kenyataannya kelima sumber
status diatas tidak selalu konsisten untuk penilaian seseorang dan peranan yang
dimiliki orang dalam masyarakatnya ditentukan situasi kelompok, seperti contoh
ibu Ani situasi dirumah dan disekolah yang membedakan perannya..
Pendapat
F. Jnaniecki bahwa situasi dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi subjektif
maupun segi objektif.
Subjektif → Penilaian pribadi, sesuai interpretasi dan konsep pribadi
Situasi
Objektif → Penilaian oleh masyarakat yang ditentukan oleh kebudayaannya
Objektif → Penilaian oleh masyarakat yang ditentukan oleh kebudayaannya
Di masyarakat dikenal tiga macam
kedudukan, yaitu :
a. Ascribed-Status
yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan
rohaniah dan kemampuan
b. Archieved- Status adalah kedudukan yang
dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersikap
terbuka bagi individu dalam mengejar serta mencapai tujuannya.
c. Asssigned-Status
merupakan kedudukan yang diberikan kepada seseorang yang berjasa.
Dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan kedudukan seseorang dapat dilihat dari cirri-ciri yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan dalam sosiologi dinamakan sebagai status-simbol antara lain :
1. Cara
berpakaian
2.
Paergaulan
3. Cara-cara mengisi waktu senggang
4.
Memilih tempat tinggal
Menurut
Ralph Linton, ada tiga macam cara memperoleh status, yaitu :
1.
Ascribed
status, merupakan ststus seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa
memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut bisa diperoleh
sejak lahir. Contoh, anak yang lahir dari keluarga bangsawan dengan sendirinya
langsung memperoleh status bangsawan.
2.
Achieved
status, merupakan status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang
disengaja. Status ini diperoleh atas dasar kemampuan individu dalam mencapai
tujuan-tujuannya. Status ini bersifat terbuka bagi siapa saja. Contoh, setiap
orang bisa menjadi pengusaha sukses asalkan mempunyai kemampuan untuk
mencapainya.
3.
Assigned
status, merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Assigned
status mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status, suatu kelompok atau
golongan memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa.
Status ini diberikan karena orang tersebut telah memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contohnya, gelar pahlawan, siswa
teladan, penghargaan kalpataru dan pemberian jasa lainnya.
Status dalam arti objektif dilihat
sebagai suatu tatanan hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal
organisasi. Ditinjau dari aspeknya maka status objetif ini agak stabil.
Dari segi subjektif status yang
dimiliki seseorang merupakan hasil penilaian orang lain terhadap diri seseorang
dengan siapa dia berhubungan. Jadi status seseorang akan berubah jika penilaian
yang dilakukan penilaian terhadap orang tersebut juga berubah menurut situasi,
kondisi, tempat dan waktu.
1.Arti Definisi / Pengertian peranan
sosial :
Peranan sosial merupakan aspek yang timbul dari
status/kedudukan. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam
melaksanakan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan
peranan tidak dapat dipisahkan karena peranan selalu melekat sesuai dengan
status yang diembannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, peranan menjadi penting karena berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya dengan perilaku orang disekitarnya.
Jika
seseorang dalam waktu bersamaan mempunyai status yang harus dipilih sehingga
mengakibatkan konflik status, maka dalam peranan pun demikian. Konfilk peranan
adalah suatu peranan yang harus dilakukan seseorang dalam waktu bersamaan,
dalam hal ini peranan-peranan yang terdapat dalam satu status. Contoh, Pak
Lurah sedang menghadiri rapat penting dengan perangkat desa, pada waktu
bersamaan di ujung desa ada konflik antar warga. Saat itu terjadi konflik
peranan yang dialami pak lurah, apakah ia melanjutkan rapat penting tersebut
ataukah melerai warga yang bertikai.
B
PERANAN (ROLE)
Peranan sosial
Peranan(role) yaitu perbuatan,
perilaku yang ditampilkan. Peranan sosial adalah perbuatan; perilaku yang
ditampilkan seseorang sehubungan dengan statusnya.
Peranan sosial merupakan aspek yang timbul dari
status/kedudukan.
Peranan
adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan kewajiban
sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat
dipisahkan karena peranan selalu melekat sesuai dengan status yang diembannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, peranan menjadi penting karena berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya dengan perilaku orang disekitarnya.
Jika
seseorang dalam waktu bersamaan mempunyai status yang harus dipilih sehingga
mengakibatkan konflik status, maka dalam peranan pun demikian. Konfilk peranan
adalah suatu peranan yang harus dilakukan seseorang dalam waktu bersamaan,
dalam hal ini peranan-peranan yang terdapat dalam satu status. Contoh, Pak
Lurah sedang menghadiri rapat penting dengan perangkat desa, pada waktu
bersamaan di ujung desa ada konflik antar warga. Saat itu terjadi konflik
peranan yang dialami pak lurah, apakah ia melanjutkan rapat penting tersebut
ataukah melerai warga yang bertikai.
Peranan
sosial dapat berupa:
- Kesesuaian peranan; yaitu bila perilaku yang ditampilkan sesuai dengan harapan masyarakat sehubungan dengan status sosial. Contoh: seorang polisi yang menjaga keamanan.
- Kegagalan peranan; yaitu apabila perilaku yang ditampilkan bertentangan dengan harapan masyarakat sehubungan dengan status sosialnya. Contoh: Kang Hae Na yang malas-malasan, dan tidak peduli dengan perusahaannya.
- Kesenjangan peranan; yaitu apabila perilaku yang ditampilkan tidak sesuai dengan keahlian. Contoh: dokter hewan yang mengoperasi manusia.
- Konflik peranan; yaitu apabila perilaku yang ditampilkan bertentangan dengan harapan masyarakat sehubungan dengan statusnya. Contoh: seorang polisi yang harus menangkap istrinya yang bermain judi.
Peranan sosial sebagai wujud interaksi sosial
Proses sosial yang asosiatif yaitu
proses yang mengarah pada persatuan. Bentuk-bentuk proses sosial yang
asosiatif, antara lain:
- Kerja sama: merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau beberapa dengan tujuan bersama. Kerja sama dapat dibagi atas:
- Bargaining merupakan pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organiasi atau lebih.
- Co-optation merupakan suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
- Coalition merupakan kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
- Joint Venture merupakan kerjasama antara dua perusahaan atau lebih mengenai suatu proyek.
- Akomodasi : yaitu untuk menunjukkan pada suatu keadaan proses kerjasama. Tujuan akomodasi:
- Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham
- Menghasilkan sintesis untuk menghasilkan pola yang lain
- Mencegah meledaknya suatu pertentangan
- Memungkinkan terjadinya kerjasama
- Untuk mengusahakan peleburan di masyarakat
Bentuk-bentuk
akomodasi:
- Koersi yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun psikologis.
- Kompromi yaitu bentuk akomodasi dimana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntunannya agar tercapai suatu penyelesaian.
- Arbitrasi yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga, sebab pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Pihak ketiga dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan berwenang. Contoh: masalah antara karyawan dan perusahaan tentang gaji diatasi dengan meminta bantuan pemerintah yang kemudian menetapkah upah minimum.
- Mediasi yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga sebagai penasihat yang mengusahakan jalan damai, tapi tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah.
- Konsiliasi yaitu cara untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Contoh: mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek untuk saling mengungkapkan keinginan dan mencapai kesepakatan.
- Toleransi yaitu bentuk akomodasi yang terjadinya tanpa persetujuan yang sifatnya formal. Timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisihan. Contoh: pada bulan puasa, umat yang tidak berpuasa tidak makan sembarangan.
- Stalemate yaitu pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang hingga pada akhirnya pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu. Contoh: ketegangan korea Utara dan korea Selata dibidang senjata nuklir.
- Ajudikasi yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan.
- Segregas yaitu masing-msaing pihak memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.
- Eliminasi yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah.
- Subjugasi atau dominasi yaitu pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lain menaatinya.
- Keputusan mayoritas yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
- Minority consent yaitu golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
- Konversi yaitu penyelesaian konflik dimana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
- Gencatan senjata yaitu penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.
Ada
3 aspek dari peran yakni peran menyalurkan tindakan seseorang ; ada hubungan
antara nilai-nilai dan peran dan ketiga menunjukkan bahwa pelaksanaan peran
dipelajari dan dalam beberapa hal menjadi bagian dari kepribadian.
Proses
belajar memainkan suatu peran dimulai sejak awal sekali. Pengambilan peran
merupakan salah satu proses penting dalam pembentukan kepribadian dewasa.
C.
TUJUAN PERAN
Empat
katagori utama dari tujuan yang digeneralisasikan sebagai atau seluruhnya
disediakan oleh peran yang diharapkan dimainkan orang dan berfungsi sebagai
penarik orang kepada peran ini.
1. Tujuan instrumental adalah
dengan memainkan suatu peran untuk mencapai tujuan lain.
2. Penghargaan. Penghargaan ini dimaksudkan dengan suatu perasaan dihormati , «terpandang », dinilai oleh orang lain sebagai yang penting.
2. Penghargaan. Penghargaan ini dimaksudkan dengan suatu perasaan dihormati , «terpandang », dinilai oleh orang lain sebagai yang penting.
3. Rasa aman. Tujuan yang
digeneralisasikan ketiga adalah rasa aman secara ekonomi, sosial dan
psikologis.
4. Respon ialah kesempatan yang diberikan peran-peran tertentu untuk membentuk hubungan sosial yang memuaskan, menyenangkan dari orang-orang yang penting baginya.
4. Respon ialah kesempatan yang diberikan peran-peran tertentu untuk membentuk hubungan sosial yang memuaskan, menyenangkan dari orang-orang yang penting baginya.
Setiap
pekerjaan mempunyai penghargaan yang tidak sama dalam masyarakat. Penghargaan
terhadap pekerjaan menpunyai hubungan dengan keberadaan kelas-kelas sosial yang
terdapat dalam masyarakat.
Kesimpulan
Menurut
tijauan sosiaologi,seorang individu dikatakan memiliki arti ketika ia selalu
mengadakan kontak dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang
dinamis.Dalam sosiologi,untuk mengukur derajat hubungan seseorang dengan orang
lain digunakan sosiometri yaitu suatu metode dalam psikologi untuk
menganalisis hubungan interpersonal yang berkaitan dengan emosi dalam
kelompok.Melalui metode sosiometri dapat diketahui beberapa hal sebagai
berikut:
Semakin
seseorang bergaul dengan orang lain maka ia memiliki hubungan yang baik dan
sebaliknya, semakin sedikit seseorang bergaul maka ia tidak memiliki perrgaulan
yang baik.Adapun orang yang tidak pernah mau bergaul atau melakukan kontak
dengan orang lain maka ia akan terasing daari pergaulan atau terisolir.Bisa
dikatakan sering tidaknya seseorang melakukan kontak atau bergaul dengan orang
lain disebut frekuensi dalam bergaul.
Intim tidaknya seseorang dalam bergaul dapat
mencerminkan intensitas pergaulannya.Semakin jarang seseorang dengsn temannya,
maka semakintidak intim ia dengan temannya.Sebaliknya semakin sering orang
bergaul dengan temanya maka ia semakin intim.Untuk menyebut banyak sedikitnya
teman bergaul seseorang dalam masyarakat dinamakan popularitas dan seseorang
yang memiliki banyak teman berarti ia memilliki hubungan sosial yang baik.
Dalam interaksi yang dilakukan seseorang akan
memilih ataupun menolak seseorang untuk menjadi teman.Tindakan memilih ini
dinamakan “tindakan pemilihan”.
Status
dan peran menentukan apa yang Diperlukan bagi masyarakat, serta Kesepakatan apa
yang diberikan masyarakat kepadanya. Semakin banyak status dan peranan
seseorang. Semakin Beragam pula interaksinya dengan orang lain. Jadi interaksi
social seseorang akan tergantung pada status dan perananya dalam
masyarakat.
Peranan
merupakan aspek dinamis kedudukan atau satatus, peranan adalah perilaku
yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanankan hak dan kewajiban
sesuai dengan status dan peranan tidak dapat dipisahkan karena tidak ada
peranan tanpa status dan tidak ada status peranan.
Daftar
pustaka
”google”
www. Sosioblog.com
www,
rafiphiyu. Blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar